Aceh Harus Berorientasi Ekonomi Syari’ah

Aceh Harus Berorientasi Ekonomi Syari’ah
Aceh Harus Berorientasi Ekonomi Syari’ah

Aceh Harus Berorientasi Ekonomi Syari’ahRektor Universitas Negeri Malikussaleh (Unimal) Prof Dr Apridar,MSi menegaskan untuk mewujudkan daya saing yang lebih kompetitif, Aceh tidak perlu memperkuat ekonomi pro liberalisme, tapi lebih berorientasi ekonomi syari’ah, alasannya ekonomi syari’ah lebih tahan dari gempuran krisis.
Hal tersebut diungkapkan Apridar saat melakukan orasi ilmiah pembukaan Intermediete Training (LK-II) dan Latihan Khusus Kohati (LKK) Tingkat Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lhokseumawe diaula kantor Bupati Aceh Utara, Selasa (24/2).

“Pemerintah Aceh tidak perlu memperkuat ekonomi pro liberalisme, tapi lebih berorientasi ekonomi syari’ah, alasannya ekonomi syari’ah lebih tahan dari gempuran krisis, bahkan negara-negara maju saat ini mulai melirik ekonomi syari’ah, diantaranya justru ada yang mulai menerapkan seperti Inggris,” ungkapnya dihadapan puluhan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia itu.

Untuk mewujudkan ekonomi syari’ah, sebutnya sumber hukumnya sudah jelas yakni di dalam Alqur’an, tinggalkan bagaimana mengimplementasikan saja. “Hal ini sudah diwujudkan diera zamannya Nabi Muhammad SAW diwaktu masih hidup sekitar 1400 tahun lalu, tetap menjalankan usaha dagangnya dengan prinsip-prinsip syari’ah, nyatanya ekonomi masyarakat Arab waktu itu maju pesat dan menjadi ikon pencetus beradaban ekonomi syari’ah adalah Nabi Muhammad SAW dengan rumus tidak memakan riba, tapi bagi hasil dengan prinsip kejujuran,” tegasnya.


Oleh karena itu, urainya, Aceh harus memiliki ciri tersendiri terhadap pelaksanaan pembangunan ekonomi masyarakat, apalagi Aceh sudah memiliki regulasi cukup kuat dalam rangka menjalankan Syari’at Islam. “Konsep ekonomi syarai’at tidak hanya menguntungkan bagi penganutnya didunia, tapi juga bisa selamat di akhirat, makanya perlu segera diwujudkan dengan cepat,” jelasnya.

Untuk mempercepat implementasi pelaksanaan ekonomi syari’ah, maka Pemerintah Aceh, ujarnya harus melibatkan para pakar ekonomi syari’ah. “Pakar ekonomi syari’ah di Indonesia ini cukup banyak, tinggal kita lakukan kerjasama saja dengan mereka, bahkan untuk di Aceh sendiri tokoh-tokoh ekonomi syari’ah juga sudah sangat memadai tinggal kita manfaatkan saja konsepnya itu sesuai dengan yang terkaandung dalam Alqur’an dan Hadist Nabi Muhammad SAW,” katanya.
              

0 Response to "Aceh Harus Berorientasi Ekonomi Syari’ah"