Pers Islam Wujudkan Semangat Profesionalisme Dan Kompeten

Pers Islam Wujudkan Semangat Profesionalisme Dan Kompeten
Pers Islam Wujudkan Semangat Profesionalisme Dan Kompeten

Pers Islam Wujudkan Semangat Profesionalisme Dan Kompeten -  Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh Dr Hamdani,AG,MA menegaskan sekaligus menawarkan sebuah perspektif tajam terhadap peran wartawan sebagai salah satu pilar demokrasi khususnya di Aceh diantaranya pers Islam sebuah tawaran menuju pers profesionalisme, etis dan berkompetensi Qur’ani.

Hal ini sangat dimungkinkan segera diwujudkan, pasalnya pers Islam di Aceh bisa mewujudkan semangat profesionalisme dan kompeten. Selama ini diakui atau tidak,  masih kaburnya batasan mana wartawan yang benar-benar professional dan berintegritas, dengan wartawan sebagai agen iklan, agen Koran dan wartawan tanpa surat kabar (WTS) atau wartwan hanya mengandalkan kartu pers, sedangkan perusahaan persnya tidak jelas badan hukumnya.

Hal tersebut diungkapkan Hamdani saat menyampaikan kuliah umum diacara KOngres Persatuan Wartawan (PWA) di Hotel Lido Graha Lhokseumawe, turut dihadiri Bupati Aceh Utara H Muhammad Thaib dan pejabat militer seperti Danrem 011 Lilawangsa dan Dandim 0103 Aceh Utara.
           
Dampak dari wartawan gadungan tersebut menyebabkan image buruk dilekatkan pada profesi wartawan. Anehnya peran wartawan gadungan tersebut justru melebihi profesi wartawan yang sebenarnya. “Makanya khusus di Aceh ada tawaran agar pers Islam dijadikan garda terdepan untuk menuju pers professional, etis dan berkompeten, karena konsekuensi jelas, jika wartawan tidak bekerja sesuai dengan profesi yang disandang, dan justru malah menggadaikan profesi itu dengan imbalan uang, maka hukuman tidak hanya terjadi dimata manusia tapi yang lebih bahaya adalah hukuman dari Allah SWT setelah mati nanti,” terangnya.

Pers Islam Wujudkan Semangat Profesionalisme Dan Kompeten

            
Disamping itu, Hamdani juga menguraikan bahwa aspek pertanggungjawaban seorang wartawan dalam sistem pers global hanya didepan pengadilan dunia dan hokum positif, cukup. “tetapi dalam kontek perspektif pers Islam pertanggungjawaban beriata seorang wartawan bukan hanya secara hokum positif (dunia) saja melainkan berlanjut hingga dideapn mahkamah Allah SWT yakni yaumil qiyamah. “Maka harus hati-hati,” sebutnya.
            
Oleh karena itu, kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran. Selanjutnya orientasi pemberitaan pers Islam bukan mempermalukan atau membuat jera terhadap seseorang, melainkan member peringatan dan menggiring orang supaya bertaubat dari kekhilafannya.
            
“Untuk itu pers Islam hendaknya selalu menjadikan nilai-nilai Islam dalam orientasi pemberitaan. Islam tidak hanya dipandang dan diukur dari perspektif aqidah, muamalah, akhlak tapi juga mencakup politik, hokum, social, budaya pendidikan dan sebagainya, sehingga isi total media berperpektif Islam nyaris tidak berbeda dengan da’wah yang senantiasa menyeru amar ma’ruf nahi mungkar,” ungkapnya.

           

            

0 Response to "Pers Islam Wujudkan Semangat Profesionalisme Dan Kompeten"