Core Periphery dan Pembangunan Regional
Dulu kita pernah belajar tentang Core Periphery yaitu konsep pembangunan pusat dan pinggiran, ada pusat sudah pasti ada pinggiran. Ada Kuta pasti ada Gampong. Nah gabungan antara pusat pinggiran tersebut lama kelamaan menjadi konsep pembangunan regional
Pengertian Pembangunan Regional
Pembangunan regional adalah usaha meningkatkan kualitas
kehidupan maupun kualitas lingkungan, sektor dan jangkauannya sangat luas.
(Sumaatmaja, 1989: 49) Menurut sumber lain, pembangunan regional ialah strategi
pemerintah nasional dalam menjalankan campur tangan pemerintah untuk
mempengaruhi jalannnya proses pembangunan di daerah-daerah sebagai bagian dari
daerah nasional supaya terjadi perkembangan kearah yang dikehendaki.
KONSEP WILAYAH (region)
Wilayah didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang
dibatasi oleh krieria tertentu yang bagian-bagiannya tergantung secara
internal. Wilayah dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
Wilayah Homogen, adalah wilayah yang dipandang dari satu
aspek/criteria yang mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama.
Sifat-sifat yang homogen itu misalnya dalam hal ekonomi, contohnya: daerah
dengan struktur produksi dan konsumsi yang homogen. Dalam hal geografi
contohnya daerah yang memilki topografi dan iklim yang sama.
Wilayah Nodal, adalah wilayah yang secara fungsional
mempunyai ketergantungan antara pusat dan daerah belakangnya. Tingkat
ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang
dan jasa, komunikasi dan transportasinya juga.
Wilayah Administrasi, adalah wilayah yang batas-batasnya
ditentukan berdasarkan kepentingan administrasi pemerintah atau politik,
seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan, Gampong/kelurahan, dan RT/RW.
Wilayah Perencanaan, adalah wilayah yang
memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah
perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan
terjadinya perubahan-perubahan penting dalam penyebaran penduduk dan kesempatan
kerja. Wilayah perencanaan harus memiliki cirri sebagai berikut: (a) cukup
besar untuk mengambil keputusan-keputusan investasi berskala ekonomi, (b) mampu
mengubah industri sendiri dengan tenaga kerja yang ada, (c) mempunyai struktur
ekonomi yang homogen, (d) mempunyai sekurang-kurangnya satu titik pertumbuhan,
(e) menggunakan suatu cara pendekatan perencanaan pembangunan (f) masyarakat
dalam wilayah itu mempunyai kesadaran bersama terhadap persoalan-persoalannya.
(Budiharsono, 2001:14-16)
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembangunan regional
antara lain:
1.Faktor hidrografi, sebagai peninjang secara langsung dalam
kehidupan, menjamin pertanian, pembangkit tenaga, dan prasarana serta sarana
komunikkasi transportasi.
2.Faktor topografi, dalam hal ini tinggi rendahnya permukaan
bumi setempat yang memberi landasan terhadap pembangunan yang akan dikembangkan
di region yang bersangkutan.
3.Faktor klimatologi, merupakan factor domiana yang
berpengaruh terhadap gerak langkah manusia termasuk perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan regional dan nasional.
4.Faktor flora dan fauna merupakan sumber daya hayati,
contonya tumbuh-timbuhan, hutan, hewan di darat maupundi peraiaran yang
menunjang pengembangan dan pembangunan region tersebut.
5.F aktor kemungkinan pengembangan, merupakan faktor yang
wajib diperhitungkan bagi masa depan mengingatpertumbuhan dan perkembangan
penduduk dengan segala kebutuhannya yang tidak kunjung akan berhenti. Factor
ini menunjang stabilitas kehidupan dengan pengembangan dan pembangunannya pada
masa yang akan datang.
Kenapa Kuta semakin
Maju
Daerah maju tetap berkembang secara pesat karena adanya
hubungan positip antara kemajuan tehnologi dengan tingkat keuntungan perusahaan
(usaha). Sedangkan daerah yang kurang berkembang akanm tetap berkembang secara
lambat karena tingkat keuntungan yang diperoleh usahawan pada daerah ini
rendah.
Peningkatan pemerataan pembangunan tidak dapat hanya
diserahkan pada mekanisme pasar. Tapi dapat dilakukan melalui campur tangan
aktif dari pemerintah dalam bentuk program-program pembangunan wilayah.
Model Core Periphery
Oleh John Friedman Menekankan analisanya pada hubungan yang
erat dan saling mempengaruhi antara pembangunan Kuta (core) dan Gampong (periphery).Menurut
teori ini gerak langkah pembangunan daerah perkotaan
Akan lebih banyak ditentukan oleh keadaan Gampong –Gampong
sekitarnya. Sebaliknya corak pembangunan daerah Gampong sangat ditentukan oleh arah pembangunan daerah
perkotaan
Aspek interaksi antar daerah (spatial interaction )
Menurut John Friedman
Hubungan Core Periphery dapat terjadi disebabkan karena :
1.Perluasan pasar
2.Penemuan sumber-sumber baru
3.Perbaikan prasarana perhubungan
0 Response to "Geografi Pembangunan"
Post a Comment