Geografi Pembangunan

Pertemuan Ke 9
Core Periphery dan Pembangunan Regional

Dulu kita pernah belajar tentang Core Periphery yaitu konsep pembangunan pusat dan pinggiran, ada pusat sudah pasti ada pinggiran. Ada Kuta pasti ada Gampong. Nah gabungan antara pusat pinggiran tersebut lama kelamaan menjadi konsep pembangunan regional 

Pengertian Pembangunan Regional
Pembangunan regional adalah usaha meningkatkan kualitas kehidupan maupun kualitas lingkungan, sektor dan jangkauannya sangat luas. (Sumaatmaja, 1989: 49) Menurut sumber lain, pembangunan regional ialah strategi pemerintah nasional dalam menjalankan campur tangan pemerintah untuk mempengaruhi jalannnya proses pembangunan di daerah-daerah sebagai bagian dari daerah nasional supaya terjadi perkembangan kearah yang dikehendaki.

KONSEP WILAYAH (region)
Wilayah didefinisikan sebagai suatu unit geografi yang dibatasi oleh krieria tertentu yang bagian-bagiannya tergantung secara internal. Wilayah dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu:
Wilayah Homogen, adalah wilayah yang dipandang dari satu aspek/criteria yang mempunyai sifat-sifat atau ciri-ciri yang relatif sama. Sifat-sifat yang homogen itu misalnya dalam hal ekonomi, contohnya: daerah dengan struktur produksi dan konsumsi yang homogen. Dalam hal geografi contohnya daerah yang memilki topografi dan iklim yang sama.
Wilayah Nodal, adalah wilayah yang secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat dan daerah belakangnya. Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa, komunikasi dan transportasinya juga.
Wilayah Administrasi, adalah wilayah yang batas-batasnya ditentukan berdasarkan kepentingan administrasi pemerintah atau politik, seperti: propinsi, kabupaten, kecamatan, Gampong/kelurahan, dan RT/RW.

Wilayah Perencanaan,  adalah wilayah yang memperlihatkan koherensi atau kesatuan keputusan-keputusan ekonomi. Wilayah perencanaan dapat dilihat sebagai wilayah yang cukup besar untuk memungkinkan terjadinya perubahan-perubahan penting dalam penyebaran penduduk dan kesempatan kerja. Wilayah perencanaan harus memiliki cirri sebagai berikut: (a) cukup besar untuk mengambil keputusan-keputusan investasi berskala ekonomi, (b) mampu mengubah industri sendiri dengan tenaga kerja yang ada, (c) mempunyai struktur ekonomi yang homogen, (d) mempunyai sekurang-kurangnya satu titik pertumbuhan, (e) menggunakan suatu cara pendekatan perencanaan pembangunan (f) masyarakat dalam wilayah itu mempunyai kesadaran bersama terhadap persoalan-persoalannya. (Budiharsono, 2001:14-16)



Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pembangunan regional antara lain:
1.Faktor hidrografi, sebagai peninjang secara langsung dalam kehidupan, menjamin pertanian, pembangkit tenaga, dan prasarana serta sarana komunikkasi transportasi.
2.Faktor topografi, dalam hal ini tinggi rendahnya permukaan bumi setempat yang memberi landasan terhadap pembangunan yang akan dikembangkan di region yang bersangkutan.
3.Faktor klimatologi, merupakan factor domiana yang berpengaruh terhadap gerak langkah manusia termasuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan regional dan nasional.
4.Faktor flora dan fauna merupakan sumber daya hayati, contonya tumbuh-timbuhan, hutan, hewan di darat maupundi peraiaran yang menunjang pengembangan dan pembangunan region tersebut.
5.F aktor kemungkinan pengembangan, merupakan faktor yang wajib diperhitungkan bagi masa depan mengingatpertumbuhan dan perkembangan penduduk dengan segala kebutuhannya yang tidak kunjung akan berhenti. Factor ini menunjang stabilitas kehidupan dengan pengembangan dan pembangunannya pada masa yang akan datang.

Kenapa Kuta semakin Maju
Daerah maju tetap berkembang secara pesat karena adanya hubungan positip antara kemajuan tehnologi dengan tingkat keuntungan perusahaan (usaha). Sedangkan daerah yang kurang berkembang akanm tetap berkembang secara lambat karena tingkat keuntungan yang diperoleh usahawan pada daerah ini rendah. 
Peningkatan pemerataan pembangunan tidak dapat hanya diserahkan pada mekanisme pasar. Tapi dapat dilakukan melalui campur tangan aktif dari pemerintah dalam bentuk program-program pembangunan wilayah.

Model Core Periphery
Oleh John Friedman Menekankan analisanya pada hubungan yang erat dan saling mempengaruhi antara pembangunan Kuta (core) dan Gampong (periphery).Menurut teori ini gerak langkah pembangunan daerah perkotaan 

Akan lebih banyak ditentukan oleh keadaan Gampong –Gampong sekitarnya. Sebaliknya corak pembangunan daerah Gampong  sangat ditentukan oleh arah pembangunan daerah perkotaan

Aspek interaksi antar daerah (spatial interaction ) 
Menurut John Friedman
Hubungan Core Periphery dapat terjadi disebabkan karena :
1.Perluasan pasar
2.Penemuan sumber-sumber baru
3.Perbaikan prasarana perhubungan

4.Penyebaran tehnologi antar daerah

0 Response to "Geografi Pembangunan"