Kekeringan Mulai Landa Aceh

Kekeringan Mulai Landa Aceh
Kekeringan Mulai Landa Aceh

Kekeringan Mulai Landa Aceh - Dampak  cuaca sangat panas dalam beberapa bulan terakhir sebagian kawasan di Aceh mulai dilanda kekeringan, tidak hanya areal pertanian holtikultura dan padi sawah, tapi kekeringan juga dialami petani budidaya ikan air tawar.

Salah seorang petani holtikultura Marzuki Rahman, di Desa Dayah Paloh, Kecamatan Muara Satu Lhokseumawe, Senin (16/3) mengaku petani sekarang mulai kelimpungan, karena sumber-sumber air mulai kering, sehingga tanaman sayuran mulai banyak yang layu karena kekurangan air.
            
“Panasnya sangat menyengat beberapa bulan terakhir ini, bahkan areal pertanian holtikultura mulai kekeringan air dari sumber-sumber mata air mulai kering akibat panas terik sekarang, bahkan tanaman sayuran sekarang mulai layu dan mati, karena tidak cukup air,” katanya.
            
Nasib yang sama juga dialami petani budidaya ikan ait tawar, Samsul, dirinya sekarang sedang budidaya ikan nila, namun air kolam kian hari kian susut. “Suhu air kolam juga sudah hangat-hangat kuku  dikhawatirkan jika tidak ada hujan ikan akan mati, apalagi umur ikan belum waktunya panen,” katanya di Dusun Buket Rata Kecamatan Blang Mangat.
            
Sementara itu, kawasan minim saluran irigasi seperti di sebagian Kecamatan Nisam, Cot Girek, Aceh Utara, praktis sawah-sawah petani tidak bisa tertolong lagi, karena areal persawahan sudah kekeringan dan kondisi sawah juga retak-retak. “Enggak memungkinkan padi sawah bisa diselamatkan karena sawah sudah kering, padahal sebagian sawah sudah ditanami padi,” kata salah seorang petani.
            Ada sejumlah kawasan di Aceh Utara dan sebagian Lhokseumawe mengalami kekeringan, sehingga dipastikan sebagian petani mengalami gagal panen, seperti di Kecamatan Cot Girek, Tanah Luas, Nisam Antara, Nisam, Banda Baro, sedangkan di Lhokseumawe disebagian Kecamatan Blang Mangat dan Muara Dua.
            
“Di kawasan itu praktis minim saluran irigasi, sehingga saat musim kemarau seperti sekarang ini, mengalami kekeringan dan tidak bisa tertanggulangi, apalagi cuaca panas akhir-akhir ini sangat luar biasa,” kata Ketua KTNA Kota Lhokseumawe HZ Rusly.
            Sementara itu Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Aceh Utara Sulaiman mengatakan untuk wilayah Aceh Utara termasuk Lhokseumawe, secara iklim, bulan Maret merupakan peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Kekeringan Mulai Landa Aceh

            
“Diprediksi curah hujan dibawah normal, artinya curah hujan lebih sedikit dibadingkan bulan-bulan sebelumnya. Suhu udara masih normal, namun kelembaban kering, suhu masih di 31 derjat celcius s/d 32 derjat celcius, sedangkan kelembaban berada dikisaran 55 % /s/d 92 %,” katanya.
            
Disamping itu, BMKG juga menghimbau terutama bagi petani sawah yang memiliki saluran irigasi, agar bisa mengatur cadangan air, soalnya curah hujan minim, begitu juga bagi warga yang bepergian keluar rumah agar menggunakan pelindung panas untuk menghindari dehidrasi.
            
“Udara panas seperti sekarang ini, diharapkan bagi masyarakat yang hendak keluar luar agar menggunakan pelindung panas agar terhindar dari dehidrasi, sedang bagi petani padi yang memiliki saluran irigasi agar dapat mengatur air cadangan, karena curah hujan minim,” tuturnya.

0 Response to "Kekeringan Mulai Landa Aceh"